Berawal dari ide untuk membuat residential line dari Citra Cipta Bika dan kecintaan mereka akan dunia interior dan seni, pasangan kakak beradik, Renata Lukmito dan Robyn Lukmito, menciptakan sebuah rumah desain Renata & Robyn Atelier. Nama Atelier sendiri terinspirasi dari pengalaman Robyn yang dulu pernah bersekolah dan bekerja di Paris, yang artinya private workshop, saat itu dia melihat seniman-seniman dengan anak didik mereka bekerja sambil berkarya di sebuah atelier.
Singkat cerita, mereka terinspirasi dengan hal tersebut dan membuat sebuah studio kecil sehingga orang bisa bekerja sambil menunjukkan keahliannya dalam bidang masing-masing. Dengan konsep tersebut, RR Atelier yang dibangun oleh mereka berdua beserta tim desainer, mencerminkan selera dan identitas dari kakak beradik tersebut.
Didukung dengan lingkungan bisnis keluarga yang juga bergerak dalam bidang high-end interior dan furnitur, membuat dunia interior sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari sejak kecil. “Kami di dunia ini sudah 30 tahun,” ujar Renata.
RR Atelier dibangun untuk menunjukkan bahwa luxury furniture buatan mereka memiliki kualitas dan desain yang tidak kalah dengan furnitur buatan luar negeri. “Kami ingin mengharumkan nama Indonesia. Kami masih mau lebih besar dan berpengalaman, dan juga berencana bekerja sama dengan arsitek indonesia juga,” ungkap Robyn.
Simak hasil wawancara dari reporter SWA Online, Ferdi Julias Chandra, dengan dua dara cantik tersebut berikut ini.
Bagaimana latar belakang mendirikan Renata & Robyn ini?
Kami terjun di dunia ini sudah 30 tahun, cuma lebih bergerak ke bidang hotel. Tapi sekarang kebanyakan klien yang minta dibuatkan rumah.
Bagaimana konsepnya?
Setiap lantai kami beda style, lantai pertama lebih ke Perancis style, lebih santai. Lantai dua lebih modern, lebih maskulin.
Untuk produksi, bahan apa yang digunakan? Apakah bahan impor atau lokal?
Kayu lokal sudah sangat terbatas, jadi kami beberapa harus impor dari Eropa, Amerika, dan lain-lain, karena selera kekerasan kayunya juga setiap orang berbeda-beda. Keunggulannya disini adalah kita buat sendiri tergantung dengan permintaan customer.
Di mana pabriknya? Ada berapa buah?
Di Tangerang, ada satu. Semua finishingnya masih hand made. Kami mengedepankan kualitas daripada speed.
Bagaimana dengan target market?
Target marketnya high end, untuk luar dan dalam negeri. Ini soft launching, baru pertama dilihat secara umum.
Ekspornya sudah kemana saja?
Ke Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Singapura, dan Malaysia, yaitu untuk klien hotel dan residensial, dan ini juga digerakkan dengan demand, dan paling banyak untuk hotel.
Berapa range harganya?
Enaknya di tempat kita, kita bisa customize sesuai budget. Jadi semua tergantung konsumen. Kecuali ada beberapa klien yang mau seperti kayu eksotis, Jadi rangenya banyak. Kita lebih ke interior.
Bagaimana dengan klien? Mana yang permintaannya paling banyak?
Kami spesial furniture, untuk yang RR ini. Jadi kita kumpulin beberapa vendor, jadi seperti one stop shopping yang membuat rumah, jadi bisa pilih all the best vendor di Jakarta.
Seberapa besar pasarnya?
Sangat bagus prospek bisnisnya, kami bisa bikin barang – barang kualitas impor, jadi kenapa kita harus impor. Intinya market lagi bagus banget.
Bagaimana persaingan dengan kompetitor?
Persaingan banyak, pasti kualitas dan service yang kita tonjolkan. Kita juga personalize setiap customer. Jadi semuanya dengan permintaan customer.
Untuk desain ada berapa tim di RR?
Di kantor kita ada 10.
Apa target tahun ini?
Mengharumkan nama Indonesia. Kami masih mau lebih besar dan berpengalaman. Kami juga berencana bekerja sama dengan arsitek indonesia juga.
Apa fokus ordernya?
Target kami seluas-luasnya. (EVA)
The post Kakak Beradik Mengibarkan Renata & Robyn Atelier appeared first on Majalah SWA Online.